SETIAP malam Andre gelisah. Rasa ngilu di mata kirinya membuatnya tak bisa tidur nyenyak. Bapak tiga anak asal Kampung Tengah Koba Kabupaten Bangka Tengah ini pada mata kirinya mengalami pembengkakan parah. Bola mata sebelah kiri separuhnya sudah keluar.
Ia hanya bisa meratapi kesakitan tanpa mendapatkan pengobatan seadanya. "Sakitnya luar biasa. Kadang dak bisa tidur," ujar lelaki berusia 35 tahun itu kepada Bangka Pos, Minggu (18/9/2016) malam.
Sebetulnya berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Bangka Tengah, mata kiri Andre haruslah dioperasi.
"Diagnosa dari dokter RSUD Bangka Tengah mata saya ada polip, sekarang sudah makin parah," kata Andre.
Berbekal Kartu BPJS (Badan Pelaksana Jaminan Sosial) Kesehatan, Andre berobat.
Lelaki yang berprofesi sebagai buruh harian ini mendapat rujukan ke Rumah Sakit yang bisa menangani penyakitnya itu di Palembang Sumatera Selatan.
"Saya ke Palembang ke Rumah sakit rujukan. Saya tidak langsung di operasi tetapi di beri obat salep, dan diminta menunggu jadwal dokter," kata Andre.
Obat yang diberikan tak ada dampak signifikan. Mengandalkan bantuan dari tetangga, teman dan keluarga Andre berangkat ke Palembang.
Berhari-hari dirinya tak kunjung mendapatkan jadwal dokter untuk mengoperasinya.
"Saya tidur di depan rumah sakit berhari-hari menunggu dokter," katanya.
Sebagai tulang punggung keluarga, ayah tiga anak ini tak bisa berlama-lama menunggu dokter di Palembang.
Ia pun harus menabung uang sedikit demi sedikit untuk biaya perjalanan.
"Berulang kali saya ke Palembang, kata pihak rumah sakit nanti dihubungi. Tetapi sampai sekarang belum," katanya.
Andre sangat membutuhkan ada dermawan yang bisa membantunya untuk mengobati penyakitnya itu.
Saat ini dia kebingungan menunggu jadwal operasi layanan kelas 3 sesuai fasilitas BPJS yang ditanggung pemerintah. (Bangka Pos)
Ia hanya bisa meratapi kesakitan tanpa mendapatkan pengobatan seadanya. "Sakitnya luar biasa. Kadang dak bisa tidur," ujar lelaki berusia 35 tahun itu kepada Bangka Pos, Minggu (18/9/2016) malam.
Sebetulnya berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Bangka Tengah, mata kiri Andre haruslah dioperasi.
"Diagnosa dari dokter RSUD Bangka Tengah mata saya ada polip, sekarang sudah makin parah," kata Andre.
Berbekal Kartu BPJS (Badan Pelaksana Jaminan Sosial) Kesehatan, Andre berobat.
Lelaki yang berprofesi sebagai buruh harian ini mendapat rujukan ke Rumah Sakit yang bisa menangani penyakitnya itu di Palembang Sumatera Selatan.
"Saya ke Palembang ke Rumah sakit rujukan. Saya tidak langsung di operasi tetapi di beri obat salep, dan diminta menunggu jadwal dokter," kata Andre.
Obat yang diberikan tak ada dampak signifikan. Mengandalkan bantuan dari tetangga, teman dan keluarga Andre berangkat ke Palembang.
Berhari-hari dirinya tak kunjung mendapatkan jadwal dokter untuk mengoperasinya.
"Saya tidur di depan rumah sakit berhari-hari menunggu dokter," katanya.
Sebagai tulang punggung keluarga, ayah tiga anak ini tak bisa berlama-lama menunggu dokter di Palembang.
Ia pun harus menabung uang sedikit demi sedikit untuk biaya perjalanan.
"Berulang kali saya ke Palembang, kata pihak rumah sakit nanti dihubungi. Tetapi sampai sekarang belum," katanya.
Andre sangat membutuhkan ada dermawan yang bisa membantunya untuk mengobati penyakitnya itu.
Saat ini dia kebingungan menunggu jadwal operasi layanan kelas 3 sesuai fasilitas BPJS yang ditanggung pemerintah. (Bangka Pos)