Rela Tinggal di Gubuk Tua Demi Selamatkan Akidah

Tim Siyasah
8.5.15
Last Updated 2015-05-09T06:21:16Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


DAHLAN,56, tinggal bersama istri yang masih mualaf  dan tiga anaknya di gubuk kecil Gampong Cot Bada pedalaman Aceh Utara. Selama puluhan tahun hidup di rantau, dia rela pulang ke Serambi Mekkah untuk menyelamatkan aqidah.

Sejak masih usia SD, dia merantau dan hidup berkecukupan bersama masyarakat non-muslim di kawasan Kabanjahe, Sumatera Utara. Namun awal 2014, Dahlan memboyong istrinya, Unjuk Ginting dan tiga orang anak  ke Aceh. Dia menetap di Gampong Cot Bada, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Di sana Dahlan bersama istri dan anak-anaknya rela tinggal di gubuk dengan kondisi ekonomi serba kekurangan.
Kepada penulis Dahlan menceritakan, tahun 60-an meninggalkan kampung halaman di Desa Manekawan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Namun selama diperantauan, dia mengalami berbagai masalah, sehingga terdampar di sebuah desa yang warganya beragama non-muslim. Di sana, kehidupannya setiap hari jauh dari kegiatan-kegiatan Islami. Tetapi dia mengaku tidak pernah pindah agama, meskipun hidup bersama masyarakat non-muslim.
Dahlan mengaku selalu dipengaruhi untuk meninggalkan agama yang dianutnya sejak kecil. “Tetapi saya tetap bertahan,” katanya. Bahkan dia berhasil mempengaruhi seorang perempuan di sana secara diam-diam dan mengawininya.
Awal tahun 2014, Dahlan kembali ke Aceh. Dia merasa usianya semakin tua dan sakit-sakitan, sehingga ingin mendalami ilmu agama. Dia juga membawa istri dan tiga orang anaknya yang masih usia SD. Sedangkan seorang anak perempuanya, masih tinggal bersama mertua yang non-muslim.
“Saya ingin, istri dan semua anak saya tinggal di Aceh dan belajar agama Islam,” jelasnya. Namun itu mustahil, karena tidak memiliki biaya. Sedangkan untuk biaya hidup selama ini merupakan hasil kerja istrinya yang menjadi buruh tani. Sementara pendidikan tiga orang anak, dibiayai Panti Asuhan Yatim Piatu Malem Diwa. Dahlan yakin, Allah SWT memberikan yang terbaik kepadanya. Meskipun hidup di gubuk kecil dan makan dari hasil jerih istrinya, namun merasa nyam telah berada di tanah leluhurnya, Serambi Mekkah
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl