TAKENGON, SIYASAHNews | Banyaknya warga Indonesia yang berobat keluar negeri, disinyalir masih ada kekurangan dalam sistem pelayanan kesehatan di dalam negeri.
Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Setdakab Aceh Tengah, Drs. Mursyid, M.Si, menyebutkan hal ini dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2024. Dikutip dari Infopublik, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan Aceh menggelar Rakerkesda dengan tema “Bersama Menuju Aceh Sehat dan Sejahtera” di Aula Ballroom Hotel Parkside Petro Gayo, Takengon, Selasa (21/5/2024).
Dalam kesempatan itu, Mursyid membahas isu banyaknya warga Indonesia yang berobat ke luar negeri. Kondisi ini telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp.180 Triliun per tahun. Hal ini menunjukkan masih adanya kekurangan dalam sistem pelayanan kesehatan di dalam negeri.
Mursyid mengajak peserta Rakernas untuk mencari solusi permasalahan tersebut. “Melalui Rakerkesda ini, kita harus bersama-sama mencari solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri, baik dari segi fasilitas, tenaga medis, maupun teknologi kesehatan,” tegas Mursyid dalam sambutannya, mewakili Penjabat Bupati Aceh Tengah T. Mirzuan.
Mursyid juga menyoroti beberapa isu krusial, salah satunya adalah penurunan angka stunting di Indonesia. Saat ini, angka stunting nasional masih sekitar 21 persen, sementara pemerintah menargetkan penurunan menjadi 14 persen pada tahun ini.
“Stunting merupakan masalah serius yang berdampak pada kualitas generasi masa depan kita. Melalui Rakerkesda ini, kita perlu memperkuat sinergi dan kolaborasi antar instansi terkait untuk melakukan intervensi yang efektif dan berkelanjutan guna mencapai target tersebut,” ujarnya.
Mursyid menekankan pentingnya langkah-langkah preventif dan promotif, termasuk kampanye gaya hidup sehat, deteksi dini, serta penguatan fasilitas dan layanan kesehatan.
Menutup sambutannya, dia mengharapkan agar Rakerkesda tahun 2024 ini dapat menghasilkan program kerja konkret untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Akhirnya, kami berharap Rakerkesda Aceh tahun 2024 ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi strategis yang aplikatif dan inovatif. Mari kita manfaatkan forum ini sebaik mungkin untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik, sehingga kita bisa memperkuat sistem kesehatan kita dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” tambahnya.
Mewakili Menteri Kesehatan
Rakerkesda ini dihadiri oleh para pejabat dan pimpinan lembaga terkait, termasuk Kepala Badan Kebijakan Kesehatan, Syarifah Liza Munira,yang mewakili Menteri Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota se-Aceh, seluruh Direktur RSUD Kabupaten/Kota se-Aceh, Pimpinan BPJS Kesehatan wilayah Aceh, Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Aceh, Pimpinan UNICEF wilayah Aceh, serta seluruh peserta rakerkesda.
Rakerkesda merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi serta kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Aceh. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 21 hingga 22 Mei 2024.(tim)