
Warga yang tegabung dalam One Ummah Lhokseumawe membentang spanduk, bendera Palestina dan berbagai peralatan aksi lainnya pada saat menggelar aksi demo bela Palestina di Lhokseumawe, Kamis (13/6/2024)
LHOKSEUMAWE, SIYASAHNews | Ratusan warga yang tergabung dalam Perwakilan One Ummah Lhokseumawe menggelar aksi bela Palestina. Aksi dimulai di Simpang Kantor Pos, kemudian dilanjutkan Long March sepanjang Jalan Merdeka menuju Lapangan Riyadah, Kamis (13/6/2024).
Sepanjang aksi, warga membentang spanduk, bendera Palestina dan berbagai peralatan aksi lainnya. Diantara spanduk tertuliskan Kalimat Tauhid dan ajakan mendukung bela Palestina. "Palestina Bumi Para Nabi, Kaum Muslimin Wajib Bela Sampai Mati," demikian tertulis pada salah satu spanduk yang dipengan sejumlah wanita berpakainan muslimah. Pada spanduk lain juga dituliskan, tentang genocide (pemusnahan etnis) terus dilakukan Yahudi terhadap kaum Palestina.
Sepanjang long march dan aksi di Taman Riyadah, sejumlah warga melaukan orasi. Dalam orasi tersebu, mereka mengajak warga pengguna jalan ikut membantu mendoakan warga Palestina, agar segera dibebaskan dari kekuasaan Yahudi. Selain itu, negara-nega muslim juga harus berani melawan jangan hanya diam, melihat saudara muslim di Palestina terus disiksa dan dibunuh.
Perwakilan One Ummah Lhokseumawe, Mohd. Reza Erdiansyah, dalam keterangannya mempertanyakan, mengapa pembantaian di Palestina masih terus terjadi. Pada hal, Palestina telah mendapat dukungan 143 negara dari 193 negara di Majelis PBB untuk menjadi anggota penuh PBB. Tetapi mengapa pembantaian ini masih terus terjadi? Ribuan rudal dan bom dijatuhkan di Gaza Utara, Rafah dan tempat lainnya.
Selain itu, peserta aksi juga membagikan selebaran kepada warga pengguna jalan. Dalam selebaran tersebut dituliskan, berbagai negara telah mengencam aksi Yahudi. Namun, ironisnya Yahudi tidak pernah menggubris ancaman dari berbagai pihak dan negara lain.
Yahudi terus melakukam serangan brutal dan membabi buta terhadap warga Gaza. Militer zionis beberapa pekan lalu meluaskan wilayah serangan mereka hingga ke Rafah, daerah terakhir yang menjadi penampungan untuk 1,5 juta warga Gaza.(tim)