FKDM Aceh Ajak Masyarakat Mengenal Potensi Kerawanan Pilkada 2024

Tim Siyasah
11.7.24
Last Updated 2024-07-12T07:23:02Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
 
Dialog Forum-forum Daerah dalam Rangka Kewaspadaan Nasional Tahun 2024 di Aula Kesbangpol Aceh Utara, Kamis (11/7).
LHOKSUKON, SIYASAH News | Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Aceh mengajak masyarakat mengenal potensi kerawanan Pilkada serentak 2024. Mengantisipasi kerawanan akan memperbaiki demokrasi pada pemilihan kepala daerah mendatang.

Anggota FKDM Aceh, Mirza Fanzikri menjelaskan tentang potensi kerawanan pada kegiatan Dialog Forum-forum Daerah dalam Rangka Kewaspadaan Nasional Tahun 2024 di Aula Kesbangpol Aceh Utara, Kamis (11/7). Menurutnya kerawanan berpotensi terjadi  pada tahapan sebelum pemungutan suara. Diataranya pada rekrutmen penyelenggara, data pemilih dan penyelahgunaan wewenang.

Kerawanan juga mungkin terjadi pada tahapan pemungutan suara, yaitu terjadi hoax, money politic (politik uang), intimidasi, mobilisasi massa, dan manipulasi data. Sedangkan Pasca pemungutan terjadi pada tahapan rekapitulasi suara, intervensi kekuasan, kerusuhan dan polarisasi sosial.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol Aceh Utara Drs. Saiful Basri, M.A.P juga dihadiri oleh Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Dedy Andrian, SE.MM dalam kapasitasnya mewakili Kaban Kesbangpol Aceh.

Selain Mirza, kegiatan ini diisi oleh dua narasumber lainnya, yaitu Dr. Abdullah, S.HI., MA mewakili Unsur FKUB Aceh Utara dan Herry Sofia Darma, S.Sos., M.A.P sebagai Plt. Kabid Kesbang dan Demokrasi Badan Kesbangpol Aceh.

Dalam kesempatan itu Mirza juga mengajak masyarakat merefleksikan pengalaman pada pemilu legislatif lalu. "Pengalaman pemilihan umum langsung beberapa waktu yang lalu, cukup menjadi refleksi bagi masyarakat untuk mengenali berbagai bentuk pelanggaran dan kecurangan yang terjadi dalam Pemilu maupun Pilkada," sebut Mirza Fanzikri.

Kegiatan ini diikuti 30 peserta. Terdiri dari dari unsur Kodim, Polres, Kejakasaan, SKPK, Unsur Intelijen Daerah, Forum-forum Kemitraan Pemerintah Daerah, Ormas/LSM, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Pemuda, Mahasiswa dan Jurnalis di Kabupaten Aceh Utara.

Mirza yang juga mahasiswa PhD Ilmu Politik Universitas Islam Internasional Indonesia, dalam kesempatan itu mengak peserta berpartisipasi membatu pemerintah memperbaiki demokrasi. "Jangan biarkan pemerintah bekerja sendiri, memperbaiki kualitas demokrasi menjadi lebih baik," himbaunya. 

Mirza mengharapkan kekuatan masyarakat di level grassroot dapat menjadi pendorong dan benteng pengawal demokrasi, sehingga kekhawatiran maraknya praktik kecurangan dapat diatasi dan diminimalisir. "Jangan pernah berhenti mencita-citakan dan mengkampanyekan praktik demokrasi yang fair dan adil meskipun argumen ini mulai terkesan tabu di kalangan masyarakat yang pragmatis," harapnya.

Kegiatan ini mengusung tema "Sinergi dan Kolaborasi Forum-Forum Dalam Menjaga Stabilitas Keamanan Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024." Mirza mengajak forum-forum dan berbagai Ormas bersinergi melawan praktik kecurangan dalam Pilkada yang akan digelar 27 November 2024 nanti.(Tim Siyasah)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl