.png "Tim Siyasah")
 |
| Illustrasi |
Mengapa masyarakat perlu memberi tanggapan dan masukan (partisipasi)? Pertama, proses ini merupakan salah satu mekanisme demokrasi yang memungkinkan warga terlibat langsung dalam pengawasan politik. Meskipun hanya satu pasangan calon yang tersedia, kualitas calon tersebut tetap perlu dievaluasi secara transparan dan akuntabel. Kritik konstruktif dan masukan yang diberikan oleh masyarakat bisa menjadi cermin sejauh mana pasangan calon tersebut benar-benar layak dan mampu memimpin.
Kedua, partisipasi masyarakat juga bisa membantu mengidentifikasi kekurangan yang mungkin tidak terlihat oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) atau oleh calon itu sendiri. Hal ini akan mendorong calon tunggal untuk terus memperbaiki diri dan kebijakannya sehingga ketika terpilih, ia benar-benar mampu menjalankan tugas dengan baik. Di sisi lain, kotak kosong pun bukan sekadar simbol tanpa makna. Memilih kotak kosong adalah pilihan demokratis yang menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap calon yang ada, dan ini perlu diperhitungkan oleh KIP.
Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam memberikan tanggapan juga menjadi bagian dari kontrol sosial. Masyarakat berhak mempertanyakan latar belakang, rekam jejak, hingga program kerja yang ditawarkan oleh pasangan calon. Apakah program-program tersebut relevan dengan kebutuhan riil masyarakat Aceh Utara? Apakah calon tersebut memiliki integritas yang cukup untuk memimpin? Proses masukan ini membantu memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar memiliki legitimasi yang kuat.
Pada akhirnya, meski hanya ada satu pasangan calon, partisipasi aktif masyarakat melalui pemberian tanggapan dan masukan tetap penting. Ini bukan hanya soal siapa yang akan terpilih, tetapi juga tentang bagaimana calon tersebut akan memerintah dan apakah ia memiliki komitmen untuk menjawab kebutuhan masyarakat Aceh Utara secara adil dan transparan.(***)
