NHK Indonesia melansir, New York Times mengatakan ledakan di dekat pangkalan udara di Iran pada Jumat (19/04/2024) merusak sistem pertahanan udara yang mencakup daerah lokasi fasilitas nuklir.
Surat kabar besar di Amerika Serikat (AS) itu pada Sabtu (20/04/2024) mengutip para pejabat Barat dan Iran yang mengatakan bahwa senjata Israel yang dikerahkan dalam serangan balasan terhadap Iran merusak sistem pertahanan yang bertanggung jawab untuk mendeteksi dan menghancurkan ancaman udara di dekat Natanz, Provinsi Isfahan, Iran tengah.
Laporan tersebut mengutip para pejabat Barat yang mengatakan bahwa serangan itu "diperhitungkan untuk menyampaikan pesan kepada Iran bahwa Israel dapat menerobos sistem pertahanan Iran tanpa terdeteksi dan melumpuhkannya".
Media Iran melaporkan pada Jumat (19/04/2024) bahwa terjadi ledakan di dekat pangkalan udara di Isfahan, dan beberapa drone berukuran kecil ditembak jatuh. Israel dan Iran terus saling melancarkan serangan balasan. Namun, kedua belah pihak tampaknya berusaha menghindari situasi menjadi konflik bersenjata skala besar.
Para pengamat mengatakan bahwa Israel berusaha menggunakan serangan hari Jumat untuk membendung Iran dengan menunjukkan kemampuan militernya yang canggih.
Sementara itu, sebuah kelompok milisi Muslim Syiah yang didukung Iran di Irak, yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer, mengatakan di media sosial pada hari Sabtu bahwa ledakan terjadi di markasnya sekitar 50 kilometer selatan ibu kota, Bagdad.(Tim)
.png)
