.png "Tim Siyasah")
 |
| Penanpung sawit di Aceh Utara, Indonesia |
JAKARTA | Eropa telah lama berselisih dengan Malaysia dan Indonesia soal dampak lingkungan pembuatan minyak sawit di kedua negara produsen terbesar di dunia itu.
DW Indonesia menuliskan, Brussels ingin membatasi impor produk yang dibuat dengan membabat hutan atau melanggar hak asasi manusia. Namun Indonesia dan Malaysia menuduh UE membesarkan isu deforestasi (menghilangkan kawasan hutan) demi melindungi petani di dalam negerinya.
Kedua negara ini mensinyalir, dibandingkan minyak rapa atau bunga matahari yang ditanam di Eropa, sawit mencatatkan produktivitas yang jauh lebih tinggi, sehingga tidak membutuhkan lahan luas.
Pada bulan Maret lalu, Organisasi Perdagangan Dunia, WTO, memenangkan UE (Uni Eropa-red) atas gugatan hambatan dagang yang dilayangkan Malaysia. Namun WTO juga menyetujui beberapa keluhan pemerintah di Kuala Lumpur mengenai cara Brussels mempersiapkan, menerbitkan dan mengatur Undang-undang anti-deforestasi.
