Hormati Ramadhan, AS Hentikan Memaksa Makan Tahanan Guantanamo

Tim Siyasah
11.7.13
Last Updated 2013-07-11T11:22:01Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Setelah mendapat seruan dari pemimpin Islam, AS mengatakan akan menghormati Ramadhan dengan tidak memaksa tahanan muslim makan pada siang hari. “After pleas from Islamic leaders, the US says it will respect Ramadan by trying to force-feed detainees observing the fast only at night,” demikian tulis The Guardian pada 8 Juli 2013.

The Guardian juga menjelaskan, pemimpin komunitas Islam meminta Presiden AS Barack Obama untuk memikirkan kembali pemaksaan makan kepada tahanan mogok makan di Guantanamo selama bulan Ramadhan.
Kelompok-kelompok muslim mengatakan, bahwa dengan menolak untuk menangguhkan permintaan tersebut selama Ramadhan,  AS merugi.
"Kami percaya itu salah untuk memaksa makan setiap saat terutama melakukannya selama Ramadhan," ujar juru bicara kelompok advokasi muslim CAIR, Ibrahim Hooper, juru bicara hak-hak sipil Muslim terbesar di AS dan kelompok advokasi, Dewan Hubungan Amerika-Islam.
Dr Azzam Tamimi, seorang pemimpin komunitas Islam di Inggris, mengatakan dia berharap pemerintahan Obama akan mempertimbangkan kembali.
"Karena Ramadhan dimulai, masalah ini menjadi semakin memalukan bagi pemerintah AS, sudah saatnya Presiden Obama mengambil keputusan yang berani untuk mengakhiri dengan cara yang akan dihargai di seluruh dunia Islam."
(Mohon Perbaikan Bila Ada Kesalahan Terjemahan, Terima Kasih)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl