Setelah
mendapat seruan dari pemimpin Islam, AS mengatakan akan menghormati Ramadhan
dengan tidak memaksa tahanan muslim makan pada siang hari. “After pleas from
Islamic leaders, the US says it will respect Ramadan by trying to force-feed
detainees observing the fast only at night,” demikian tulis The Guardian pada 8 Juli 2013.
The Guardian juga menjelaskan, pemimpin
komunitas Islam meminta Presiden AS Barack Obama untuk memikirkan kembali pemaksaan makan kepada tahanan mogok makan di Guantanamo selama bulan
Ramadhan.
Kelompok-kelompok muslim mengatakan, bahwa dengan menolak untuk menangguhkan permintaan tersebut selama Ramadhan, AS merugi.
"Kami percaya itu salah untuk
memaksa makan setiap saat terutama melakukannya selama Ramadhan," ujar
juru bicara kelompok advokasi muslim CAIR, Ibrahim Hooper, juru bicara hak-hak sipil Muslim terbesar di AS dan kelompok advokasi, Dewan Hubungan
Amerika-Islam.
Dr Azzam Tamimi, seorang
pemimpin komunitas Islam di Inggris, mengatakan dia berharap pemerintahan Obama
akan mempertimbangkan kembali.
"Karena Ramadhan dimulai, masalah ini menjadi semakin
memalukan bagi pemerintah AS, sudah saatnya Presiden Obama mengambil keputusan
yang berani untuk mengakhiri dengan cara yang akan dihargai di seluruh dunia
Islam."
(Mohon Perbaikan Bila Ada Kesalahan Terjemahan, Terima Kasih)
.png)




