Nelayan Miskin Aceh Utara, Siapa Peduli?

Tim Siyasah
23.7.13
Last Updated 2013-07-23T16:46:07Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Ribuan warga Aceh Utara menetap di kawasan pesisir. Sebagian besar, menjadi nelayan tradisional. Kenaikan bahan bakar minyak (BBM), telah mempengaruhi kehidupan mereka. Bahkan, mereka tidak mendapat Kartu Perlindungan Sosial (KPS), sehingga nelayan miskin di sini tidak mendapat beras miskin (Raskin), Bantuan Langsung Sementera Masyarakat (BLSM) dan Beasiswa Siswa Miskin (BSM).

Syukri,40, buruh bangunan dari Desa Tanoh Anoe, Kecamatan Aceh Utara mengakui banyak warga miskin tidak menerima bantuan. Sementara sejumlah keluarga mampu malah mendapat bantuan. "Penerima bantuan malah orang yang memiliki boat besar,” jelasnya.
Pengakuan serupa juga diakui Nursiah,60, dan Rafiah,65, yang mengaku tinggal sendiri digubuk reot. Bahkan penyandang tuna netra kurang mampu, Zainuddin Idris,62, juga tidak mendapat BLSM.
Akibat tidak memiliki kartu KPS, anak-anak Zainuddin juga terancam tidak mendapatkan Beasiswa Keluarga Miskin (BSM). Empat orang anak Zainuddin asih duduk di tingkat SD dan SMA.
Kondisi serupa juga dialami warga miskin Wilayah Timur Aceh Utara. Puluhan nelayan Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara terancam tidak mendapat BLSM. Kepala Desa Kuala Keureuto Barat, Abdullah, beberapa waktu lalu menjelaskan, warganya tidak mendapat kartu KPS untuk mendapatkan bantuan BLSM dari pemerintah pusat. “Dari 55 keluarga, hanya enam keluarga yang mendapat kartu miskin,” jelasnya.***
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl