Nasib Masyarakat Pesisir Yang Kian Tersisih

Tim Siyasah
7.8.14
Last Updated 2014-08-07T09:08:51Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Nelayan Aceh Utara memperbaiki alat tangkap tradisional

MENCARI penghasilan di laut, bagi warga pesisir Aceh Utara, tidak mudah. Mengandalkan alat tangkap tradisional, sering tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan, kebutuhan membengkak akibat kawasan pesisir sering luput dari perhatian pengambil keputusan.

Begitulah sekelumit perasaan hati nelayan tradisional di Aceh Utara. Warga Kuala Keureuto Barat, Kecamatan Samudera misalnya. Dengan alat tangkap sederhana, belum mampu mengasapi dapur dari hasil laut. Lebih menyidihkan 47 keluarga di sana tidak tercatat sebagai penerima beras miskin, sehingga soal makan sering menjadi masalah harian.

“Hasil melaut sedikit, sawah untuk tanaman padi tidak ada. Sekarang beras raskin juga tidak diberikan,” demikian ungkap Geusyik (kepala desa) Kuala Keureuto Barat, Abdullah beberapa waktu lalu. Dari 47 kk warga di sana, hanya enam keluarga mendapatkan beras bantuan.

Nasib nelayan Seunuddon juga tidak jauh  berbeda. Ketika terjadi tsunami, warga asing telah membantu mereka. Namun sejumlah bantuan penting, tidak bisa difungsikan sebab kemampuan pemerintah daerah terbatas.

Fasilitas air bersih bantuan LSM asal Belanda Cordaid, tidak difungsikan PDAM Tirta Mon Pase. “Sehingga kami harus membeli air bersih sampai Rp6000 setiap galon,” kata Panglima Laot Seunuddon, Amir Yusuf.

Mereka juga sering kesulitan mendapat solar untuk bahan bakar boat. Padahal, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias telah membantu SPBN. “Sampai sekarang SPBN tidak menyediakan solar,” ungkapnya lagi.

Begitu juga dengan pabrik es bantuan organisasi pangan dunia (FAO). Karena perusahaan daerah tidak mampu mengoperasikan pabrik, sehingga bantuan asing itu juga terlantar. “Pokohnya, penghasilan kami sedikit, pengeluaran banyak,” kata Amir.

Kawasan pesisir yang masih dihuni nelayan tradisional, Kecamatan Muara Batu, Dewantara, Syamtalira Bayu, Samudera, Tanah Pasir, Lapang dan Kecamatan Seunuddon. “Pemkab Aceh Utara, sedang berusaha mengurangi kemiskinan di kawasan pesisir,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Aceh Utara, Ir.Zulkifli Yusuf, Rabu (16/7). Kemiskinan warga pesisir Aceh Utara, tambah dia, akibat penghasilan mereka masih rendah.(Zainal Abidin)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl