![]() |
Petugas PPS mengarahkan pemilih untuk memberi tinta pada jari usia melakukan pencoblosan |
Ketua KIP Provinsi Aceh, Saiful menjelaskan, Keikutsertaan masyarakat menggunakan hak pilih pada Pemilu legislatif dan pemilihan presiden dinilai tinggi. Yaitu sebesar 87 persen, dari jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 3,28 juta orang.
Melihat tingginya partisipasi pemilih tersebut, KIP Aceh menarget keikutsertaan pemilih pada Pilkada nantinya sampai 90 perse. "Untuk Pilkada ini, kami menargetkan partispasi pemilih lebih tinggi dari pemilu legislatif dan pemilihan presiden. Pada Pemilu 2024 lalu, partisipasi pemilih mencapai 87 persen dan pada Pilkada ini, kami targetkan 90 persen," katanya, Minggu (2/6/2024).
Menurut Ketua KIP Aceh, pihaknya berkeyakinan partisipasi pemilih tersebut dapat dicapai setelah melihat antusias pemilih menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 14 Februari 2024.
Kendati begitu, kata Saiful, KIP Aceh bersama semua jajaran penyelenggara Pilkada akan bekerja keras menyosialisasikan seluruh tahapan pemilihan kepala daerah kepada masyarakat hingga saat pemungutan suara pada 27 November 2024.
Selain sosialisasi, kata dia, pihaknya juga berharap dukungan pemerintah daerah, untuk mengajak masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih agar menggunakan hak pilihnya pada Pilkada nanti.
Pilkada merupakan momentum memilih pemimpin dalam menentukan arah dan masa depan Aceh. Pemimpin dipilih secara demokratis dan langsung oleh masyarakat.
"Kami akan memasifkan sosialisasi Pilkada hingga ke pelosok dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, sehingga partisipasi pemilih meningkatkan dibandingkan pada Pemilu legislatif dan pemilihan presiden kemarin," kata Saiful.
Pilkada di Provinsi Aceh digelar bersamaan antara pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta 18 bupati dan wakil Bupati dan lima wali kota dan wakil wali kota. Pemilihan tersebut digelar serentak dengan pilkada di seluruh Indonesia pada 27 November 2024. (infopublik.id)