Pengamat Konflik Timur Tengah : Ekonomi Indonesia Beresiko

Tim Siyasah
3.6.24
Last Updated 2024-06-03T15:04:49Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

    
Pengamat Konflik Timur Tengah dan Diplomasi Indonesia yang juga akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Masyrofah 
JAKARTA, SIYASAHNews | Pengamat Konflik Timur Tengah dan Diplomasi Indonesia menilai, secara ekonomi Indonesia beresiko akibat dinamika geopolitik Timur Tengah. Alasannya, Indonesia merupakan negara pengimpor minyak yang berasal dari negara-negara Timur Tengah.  

Penderitaan warga akibat konflik berkepanjangan di Timur Tengah, juga menimbulkan dampak ekonomi yang luas bagi negara-negara dunia, termasuk Indonesia.

Pengamat Konflik Timur Tengah dan Diplomasi Indonesia yang juga akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Masyrofah, Senin (3/6/2024) mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara terancam secara ekonomi akibat dinamika geopolitik di Timur Tengah. Indonesia merupakan pengimpor minyak yang bersumber dari negara-negara di Timur Tengah.

“Ini menjadikan titik poin bahwa isu Palestina bukan isu yang harus berlarut-larut lagi, harus segera diselesaikan,” ujar Musyarofah dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Komunikasi dan Informatika Publik, Kementrian Kominfo, dengan tema 'Menakar Dampak Konflik Timur Tengah bagi Indonesia'.

Menurutnya, sektor perekonomian kita terganggu akibat konflik berkepanjangan. Diantaranya, mengganggu rantai pasokan barang dan jasa, yang pada akhirnya berimbas pada kenaikan harga produk dan inflasi.

Karena itu, Masyrofah menilai, pengakuan dari tiga negara Eropa, yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, serta pemberian hak penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Palestina harus dijadikan momentum untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.

“Tiga negara Eropa sudah mengakui negara Palestina, ini jadi momentum bahwa isu Palestina ini harus segera diselesaikan, tidak boleh berlarut-larut lagi,” tutur Masyrofah.

Dia menilai, penyelesaian konflik menjadi krusial karena bukan hanya meringankan penderitaan masyarakat Palestina, tetapi juga untuk mencegah dampak ekonomi global yang lebih luas.

Lebih jauh Masyrofah mengamini, Indonesia dapat memainkan peran penting dengan menggunakan pengaruh diplomatiknya untuk mendorong dialog dan perundingan damai antara pihak-pihak yang berkonflik.

Salah satunya diplomasi Indonesia yang konsisten mendorong Solusi Dua Negara atau Two State Solutions antara Israel dan Palestina menjadi jalan keluar terbaik untuk mencegah konflik yang berlarut-larut.

“Two State Solutions menjadi salah satu solusi, sehingga pada akhirnya konflik ini bisa diselesaikan,” ujarnya.

Namun, Masyrofah mengingatkan bahwa upaya diplomasi harus diiringi dengan langkah-langkah konkret untuk mencegah dampak buruk ekonomi yang lebih luas. Hal ini termasuk diversifikasi sumber energi, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong perdagangan dan investasi antar negara.

"Jadi menjaga kestabilan ekonomi Indonesia sangat penting, karena dinamika geopolitik di Timur Tengah berdampak langsung ke Indonesia,” ujarnya.(infopublik)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl