![]() |
Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Aceh, Sri Yusfini. |
BANDA ACEH, SIYASAHNews | Kantor Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Aceh mengajak pelaku usaha, akademisi dan unsur masyarakat lainnya, untuk memanfaatkan klinik kekayaan intelektual dalam melindungi karyanya.
"Kami mengajak pelaku usaha, akademisi, dan lainnya memanfaatkan kehadiran klinik kekayaan intelektual bergerak untuk berkonsultasi serta mendaftarkan karya intelektual agar terlindungi secara hukum. Konsultasi di klinik tersebut tidak dipungut biaya," jelas Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh, Sri Yusfini, Rabu (03/07/2024).
Untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat terhadap kekayaan intelektual, Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh telah menghadirkan klinik bergerak.
Menurut Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Sri Yusfini, kekayaan intelektual merupakan sebuah karya yang harus dilindungi, sehingga tidak bisa diklaim menjadi karya orang lain.
"Klinik kekayaan intelektual bergerak atau mobile intellectual property clinic atau disingkat Mobile IP Clinic, merupakan upaya kami mendekatkan diri kepada masyarakat dalam memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual," jelas Sri Yusfini.
Kemenkumham Aceh menghadirikan klinik kekayaan intelektual bergerak di salah satu hotel di Banda Aceh. Klinik tersebut hadir selama tiga hari ke depan, selanjutnya dirangkai dengan diseminasi (kegiatan penyebarluasan ide dan gagasan-red) kekayaan intelektual dan pendamping pendaftaran kekayaan intelektual.
Diseminasi kekayaan intelektual tersebut melibatkan akademisi, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelaku ekonomi kreatif, utusan instansi pemerintah, masyarakat, lainnya.
Menurut dia, klinik bergerak menjadi jembatan dalam membangun sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat, akademisi, pemangku kepentingan, dan lainnya. Khususnya dalam meningkatkan kesadaran untuk mendaftarkan kekayaan intelektual.
"Kami mengharapkan kehadiran Mobile IP Clinic memberi dampak terhadap kesadaran akan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual. Perlindungan kekayaan intelektual tersebut juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Sri Yusfini.
Klinik kekayaan intelektual bergerak digelar sejak 2022. Kehadiran klinik bergerak menunjukkan tren positif dalam meningkatkan permohonan pendaftaran kekayaan intelektual.
Jika dibandingkan Tahun 2022, permohonan pendaftaran kekayaan intelektual pada 2023 mengalami peningkatan sebesar 40 persen. Harapannya, pada tahun ini, permohonan pendaftaran kekayaan intelektual meningkat dibandingkan tahun lalu, kata Sri Yusfini. (infopublik)
Menurut Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh Sri Yusfini, kekayaan intelektual merupakan sebuah karya yang harus dilindungi, sehingga tidak bisa diklaim menjadi karya orang lain.
"Klinik kekayaan intelektual bergerak atau mobile intellectual property clinic atau disingkat Mobile IP Clinic, merupakan upaya kami mendekatkan diri kepada masyarakat dalam memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual," jelas Sri Yusfini.
Kemenkumham Aceh menghadirikan klinik kekayaan intelektual bergerak di salah satu hotel di Banda Aceh. Klinik tersebut hadir selama tiga hari ke depan, selanjutnya dirangkai dengan diseminasi (kegiatan penyebarluasan ide dan gagasan-red) kekayaan intelektual dan pendamping pendaftaran kekayaan intelektual.
Diseminasi kekayaan intelektual tersebut melibatkan akademisi, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelaku ekonomi kreatif, utusan instansi pemerintah, masyarakat, lainnya.
Menurut dia, klinik bergerak menjadi jembatan dalam membangun sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat, akademisi, pemangku kepentingan, dan lainnya. Khususnya dalam meningkatkan kesadaran untuk mendaftarkan kekayaan intelektual.
"Kami mengharapkan kehadiran Mobile IP Clinic memberi dampak terhadap kesadaran akan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual. Perlindungan kekayaan intelektual tersebut juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Sri Yusfini.
Klinik kekayaan intelektual bergerak digelar sejak 2022. Kehadiran klinik bergerak menunjukkan tren positif dalam meningkatkan permohonan pendaftaran kekayaan intelektual.
Jika dibandingkan Tahun 2022, permohonan pendaftaran kekayaan intelektual pada 2023 mengalami peningkatan sebesar 40 persen. Harapannya, pada tahun ini, permohonan pendaftaran kekayaan intelektual meningkat dibandingkan tahun lalu, kata Sri Yusfini. (infopublik)