BANDA ACEH, SIYASAH News | Seminar bertajuk kisah hubungan persatuan Kedah Malaysia dan Aceh, bagian dari rangkaian program akademik pada kegiaatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Syedara Serumpun Ke II di Malaysia.
Dikutip dari ar-raniry.ac.id, sejumlah 26 mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Syedara Serumpun Ke II di Malaysia. Rangkaian kegiatan yang berlangsung mulai Tanggal 3 sampai 19 Juli 2024, diantaranya Seminar bertajuk kisah hubungan persatuan Kedah Malaysia dan Aceh, Program Tahfiz 5.0, kerajinan tangan, kunjungan budaya, kunjungan ke kampung Yan atau Gampong Aceh, serta sejumlah kegiatan lainnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama FUF UIN Ar-Raniry, Mawardi dalam siaran tertulisnya mengatakan, KPM Syedara Serumpun ini merupakan pengabdian internasional yang dilakukan mahasiswa dan dosen dalam rangka mengimplementasikan peran tri dharma perguruan tinggi. Selain itu juga sebagai persiapan menuju kampus berkelas internasional.
“Kahadiran 26 mahasiswa UIN Ar-Raniry dalam pengabdian tersebut untuk menambah dan mendapatkan pengalaman baru dan pengayaan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan tenaga pengajar di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh,” ujarnya.
Mawardi menyebutkan, pengabdian dilakukan mulai 3-19 Juli 2024. Selama 17 hari peserta akan melakukan rangkaian kegiatan pengabdian dan kegiatan kolaborasi. Antara lain, silaturrahin dan shering pengalaman, pengenalan budaya baik dari UIN Ar-Raniry maupun dari santri Madrasah Tahfiz Taufiqillah dan kegiatan memasak masakan khas masing-masing daerah.
Ditambahkan, program akademik lainnya, antara lain seminar bertajuk kisah hubungan persatuan Kedah Malaysia dan Aceh, program Tahfiz 5.0, kerajinan tangan, kunjungan budaya, kunjungan ke kampung Yan atau Gampong Aceh, serta sejumlah kegiatan lainnya.
Sementara itu, Ketua Pengajian Tinggi Kerajaan Kedah, Haim Hilman dalam sambutannya mengatakan, hubungan antara Aceh dan Kedah telah lama terjalin dengan baik, khususnya dalam bidang pendidikan.
Hilman berharap, kegiatan kolaborasi ini dapat bermanfaat bagi ke dua belah pihak, baik mahasiswa maupun kepada tenaga pengajar, banyak hal tentang adat dan budaya dapat dipelajari dalam kegiatan bersama, sehingga dapat menambah pengetahuan bersama.
179 Mahasiswa FISIP UIN Ar-Raniry Ikuti Pembekalan Magang
Sementara itu, sebanyak 179 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengikuti Pembekalan Magang bertema “Meningkatkan Profesionalisme Mahasiswa dalam Menghadapi Dunia Kerja”.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Teater Museum UIN Ar-Raniry pada Jumat (05/07/2024), dengan menghadirkan narasumber utama, Ketua Komite I DPD RI, Fakhrul Razi.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UIN Ar-Raniry, Muji Mulia, menyampaikan beberapa kiat penting yang harus diperhatikan oleh mahasiswa peserta magang agar program yang diikuti berhasil.
“Kiat yang perlu diperhatikan oleh setiap peserta magang antara lain harus memiliki etika kerja, disiplin waktu, proaktif, serta adaptif dengan lingkungan sekitar,” tuturnya.
Muji Mulia juga menekankan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh kesungguhan dan disiplin waktu.
“Jagalah nama baik lembaga, tunjukkan diri sebagai mahasiswa yang memiliki kemampuan dan siap digunakan oleh dunia kerja. Anda sudah mendapatkan ilmu yang harus dipraktikkan di lapangan,” ujarnya.
Dekan FISIP UIN Ar-Raniry juga melaporkan bahwa peserta pembekalan magang terdiri dari 114 mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara dan 64 mahasiswa Prodi Ilmu Politik.
“Kegiatan magang ini akan berlangsung selama 45 hari, dimulai sejak 8 Juli 2024 hingga selesai. Lokasi magang meliputi Kesbangpol, Bapada, KIP, Bawaslu, dan berbagai lembaga pemerintahan lainnya,” lapornya.
Sementara itu, Senator DPD RI asal Aceh, Fakhrul Razi, dalam paparannya mengajak mahasiswa untuk menguasai teknologi. Menurutnya, di era modern saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci penting untuk kemajuan.
“Ada kontribusi anak muda yang harus mengubah wajah Indonesia, wajah Aceh di masa depan, dan itu harus dimulai dari sekarang. Masuklah ke dalam sistem dan persiapkan diri dengan baik,” ujar Fakhrul Razi.
Lebih lanjut, Fakhrul Razi mengajak mahasiswa untuk terus mengembangkan talenta serta mampu mengelola IQ, EQ, dan SQ dengan seimbang untuk meraih impian dan kesuksesan.
“Yang dicari di masa depan adalah kompetensi, inovasi, dan karakter Anda. Penguatan literasi digital sangat diperlukan generasi muda milenial dan generasi Z, di mana bonus demografi 2030 menjadi peluang yang dapat dioptimalkan untuk pembangunan nasional,” tutupnya.
Dengan adanya pembekalan magang ini, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis yang akan menjadi bekal berharga dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. (tim)
“Kiat yang perlu diperhatikan oleh setiap peserta magang antara lain harus memiliki etika kerja, disiplin waktu, proaktif, serta adaptif dengan lingkungan sekitar,” tuturnya.
Muji Mulia juga menekankan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh kesungguhan dan disiplin waktu.
“Jagalah nama baik lembaga, tunjukkan diri sebagai mahasiswa yang memiliki kemampuan dan siap digunakan oleh dunia kerja. Anda sudah mendapatkan ilmu yang harus dipraktikkan di lapangan,” ujarnya.
Dekan FISIP UIN Ar-Raniry juga melaporkan bahwa peserta pembekalan magang terdiri dari 114 mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara dan 64 mahasiswa Prodi Ilmu Politik.
“Kegiatan magang ini akan berlangsung selama 45 hari, dimulai sejak 8 Juli 2024 hingga selesai. Lokasi magang meliputi Kesbangpol, Bapada, KIP, Bawaslu, dan berbagai lembaga pemerintahan lainnya,” lapornya.
Sementara itu, Senator DPD RI asal Aceh, Fakhrul Razi, dalam paparannya mengajak mahasiswa untuk menguasai teknologi. Menurutnya, di era modern saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci penting untuk kemajuan.
“Ada kontribusi anak muda yang harus mengubah wajah Indonesia, wajah Aceh di masa depan, dan itu harus dimulai dari sekarang. Masuklah ke dalam sistem dan persiapkan diri dengan baik,” ujar Fakhrul Razi.
Lebih lanjut, Fakhrul Razi mengajak mahasiswa untuk terus mengembangkan talenta serta mampu mengelola IQ, EQ, dan SQ dengan seimbang untuk meraih impian dan kesuksesan.
“Yang dicari di masa depan adalah kompetensi, inovasi, dan karakter Anda. Penguatan literasi digital sangat diperlukan generasi muda milenial dan generasi Z, di mana bonus demografi 2030 menjadi peluang yang dapat dioptimalkan untuk pembangunan nasional,” tutupnya.
Dengan adanya pembekalan magang ini, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis yang akan menjadi bekal berharga dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. (tim)