.png "Tim Siyasah")
Akibatnya, segala sesuatu yang dilakukan hanya untuk kepentingan atau memenuhi ambisi dan nafsu pribadinya.
 |
| Ilustrasi |
Dikutip Dari : Buku Komunikasi Propaganda, karya Nurudin
PENDIDIKAN politik menurut R Hayer adalah usaha membentuk manusia menjadi partisipan yang bertanggung jawab (Kartono, 1996). Pendidikan politik menjadi penting tidak saja bisa memberikan informasi yang mendidik, tetapi juga memberikan peluang manusia untuk bertanggung jawab pada diri, lingkungan, masyarakat dan negara.
Pendidikan politik yang tidak baik atau kurang mengena bisa jadi hanya akan mengarahkan manusia pada perilaku yang tak bertanggung jawab. Akibatnya, segala sesuatu yang dilakukan hanya untuk kepentingan atau memenuhi ambisi dan nafsu pribadinya.
Oleh karena itu pendidikan politik harus diupayakan bagi pemahaman kondisi situasi sosial politik, berani mengambil sikap tegas dalam memberikan kritik membangun untuk mewujudkan kebaikan bagi semua, mengarahkan pada proses demokratisasi di semua sektor kehidupan dan sanggup memperjuangkan kepentingan orang banyak diatas kepentingan individu.
Pemahaman akan keadaan situasi sosial politik artinya membuat masyarakat kondisi negara sedang membutuhkan apa. Misalnya kondisis negara yang sedang carut marut akibat disinte- grasi, maka pendidikan politik harus mengarahkan dan menyadarkan masyarakat agar berpikiran ke arah integrasi masyarakat. Ini penting agar kehidupan menjadi lebih baik.
Jika pemerintah melakukan kesalahan, masyarakat harus berani mengkritik kebijakannya. Kalau pemerintah benar, tentu harus didukungnya. Tak terkecuali dengan usaha membangun kehidupan demokratis di semua elemen masyarakat. Pun juga menanamkan kesanggupan memperjuangkan kepentingan yang lebih luas.
Pendidikan politik yang mempunyai tujuan ideal seperti di atas hanya bisa dilakukan apabila berbagai informasi yang dikemukakan bersifat mendidik.
Oleh karena itu, propaganda yang justru mengantarkan masyarakat pada suasana yang tidak kondusif itu sama saja dengan tidak sedang melakukan pendidikan politik masyarakat. Dengan demikian, counter propaganda berupa memberikan informasi yang benar dan mengembalikan sesuatu pada esensinya bentuk lain dari pendidikan politik masyarakat. Ini perlu dilakukan agar masyarakat yang sudah terperosok tidak terjerembab untuk yang kedua kalinya.
Maka memulai dari diri sendiri tidak hanya memberikan contoh yang baik pada pihak lain, tetapi juga tindakan yang paling bijaksana. Bukan tempatnya lagi, menasihati orang lain untuk demokratis, tetapi diri sendiri tidak kalah tak demokratisnya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian yang selama ini sering menghantui kita.(***)
Pendidikan politik yang tidak baik atau kurang mengena bisa jadi hanya akan mengarahkan manusia pada perilaku yang tak bertanggung jawab. Akibatnya, segala sesuatu yang dilakukan hanya untuk kepentingan atau memenuhi ambisi dan nafsu pribadinya.
Oleh karena itu pendidikan politik harus diupayakan bagi pemahaman kondisi situasi sosial politik, berani mengambil sikap tegas dalam memberikan kritik membangun untuk mewujudkan kebaikan bagi semua, mengarahkan pada proses demokratisasi di semua sektor kehidupan dan sanggup memperjuangkan kepentingan orang banyak diatas kepentingan individu.
Pemahaman akan keadaan situasi sosial politik artinya membuat masyarakat kondisi negara sedang membutuhkan apa. Misalnya kondisis negara yang sedang carut marut akibat disinte- grasi, maka pendidikan politik harus mengarahkan dan menyadarkan masyarakat agar berpikiran ke arah integrasi masyarakat. Ini penting agar kehidupan menjadi lebih baik.
Jika pemerintah melakukan kesalahan, masyarakat harus berani mengkritik kebijakannya. Kalau pemerintah benar, tentu harus didukungnya. Tak terkecuali dengan usaha membangun kehidupan demokratis di semua elemen masyarakat. Pun juga menanamkan kesanggupan memperjuangkan kepentingan yang lebih luas.
Pendidikan politik yang mempunyai tujuan ideal seperti di atas hanya bisa dilakukan apabila berbagai informasi yang dikemukakan bersifat mendidik.
Oleh karena itu, propaganda yang justru mengantarkan masyarakat pada suasana yang tidak kondusif itu sama saja dengan tidak sedang melakukan pendidikan politik masyarakat. Dengan demikian, counter propaganda berupa memberikan informasi yang benar dan mengembalikan sesuatu pada esensinya bentuk lain dari pendidikan politik masyarakat. Ini perlu dilakukan agar masyarakat yang sudah terperosok tidak terjerembab untuk yang kedua kalinya.
Maka memulai dari diri sendiri tidak hanya memberikan contoh yang baik pada pihak lain, tetapi juga tindakan yang paling bijaksana. Bukan tempatnya lagi, menasihati orang lain untuk demokratis, tetapi diri sendiri tidak kalah tak demokratisnya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian yang selama ini sering menghantui kita.(***)
