Api dan Cinta di Kebun Sunyi

Tim Siyasah
8.9.25
Last Updated 2025-09-09T10:37:45Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Di senja yang retak,
teriak cinta berubah jadi bara,
sebotol pertalite seharga lima ribu
menjadi tiket menuju luka tak terbayang.

Seorang lelaki,
terjebak antara amarah dan putus asa,
menyiram tubuhnya dengan api,
seakan ingin menghanguskan rasa sakit
yang tak mampu ia ucapkan.

Istri berlari,
warga berteriak,
langit menunduk menyaksikan
daging yang terbakar,
janji yang terbakar,
hidup yang setengah terbakar.

Oh manusia,
mengapa api dijadikan bahasa terakhir?
Bukankah luka bisa sembuh
jika kata-kata jadi jembatan?

Di kebun yang masih berasap,
tinggal jejak arang dan bau bensin,
sementara di rumah sakit
seorang lelaki menggigil
antara hidup dan mati,
mencari damai yang terlambat datang. (NN)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl