![]() |
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini bersama tim saat kunjungan kerja ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024). Foto: Galuh/vel |
KARAWANG, SIYASAHNews | Budidaya jenis ikan Nila Salin dinilai bertahan di berbagai situasi cuaca, sehingga usaha ini diharapkan sesuai menjadi budidaya rakyat dan dapat meningkatakan produktivitas.
Seperti dilansir Website DPR-RI, Komisi IV DPR RI menilai, budidaya ikan Nila Salin ini tergolong ‘bandel’ karena dapat bertahan di berbagai situasi cuaca. Harapannya, skema Modeling Budidaya Ikan Nila Salin kedepan dapat lebih ramah terhadap (baik untuk) pembudidaya rakyat dan dapat membantu mereka untuk dapat meningkatkan produktivitas. Demikian harapan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini dalam kunjungannya di lokasi Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024).
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini memiliki lahan seluas 80 hektar. Dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp76 Miliar. Saat ini modeling tersebut dikelola oleh Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Model ini sudah komplit, sudah bagus banget dan kalau model untuk nelayan atau pembudidaya rakyat kan harus lebih ramah gitu ya, artinya tidak bisa skala besar. Nah sudah disiapkan tadi kita mempertanyakan itu, apakah sudah disiapkan model atau cara untuk bagaimana para pembudidaya rakyat yang skalanya tidak bisa besar? karena kan pasti (butuh) modal ya, tentang modalnya," ujar Anggia Erma Rini selaku Ketua Tim kunjungan.
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin tersebut didorong untuk memiliki skema yang juga dapat memiliki dampak bagi pembudidaya rakyat. Karena masyarakat diharapkan dapat memperoleh ilmu mengenai budidaya ikan nila secara modern ini mulai dari pembibitan dan pengembangannya. Sehingga produktivitas pembudidaya rakyat dapat meningkat.
“Kita akan terus melihat, Komisi IV akan terus melihat, mendampingi, supaya model yang untuk tidak hanya untuk industri, kalau ngomong industri pasti pengusaha besar ya. Tetapi juga untuk rakyat ini juga bisa tersedia dan mereka juga bisa mengambil modelnya sehingga mereka bisa budidaya lebih besar lagi,” tutur politisi Fraksi PKB itu.
Di sisi lain ia pun turut melihat modeling yang dimiliki KKP di daerah lain yang mengalami kegagalan, di mana lahan tersebut yang sebelumnya merupakan tambak udang yang kemudian tidak berjalan karena terkontaminasi. Ia meminta agar KKP kedepan terus belajar, baik dari modeling yang mengalami kegagalan maupun yang berhasil.
"Kita bisa belajar dari yang gagal dan bisa belajar dari yang berhasil juga, artinya apa, jangan yang gagal itu ditutupi juga, yang gagal juga kemudian dieksplore juga, diulik juga, dilihat kira-kira di sebelah mananya gagalnya, begitu. Kalau yang berhasil tentu kita bisa meniru scale up (meningkatkan). Menurut saya wajar dan kita benar-benar harus belajar dari kegagalan itu juga. Jangan sampai terulang lagi," pungkasnya.
Modeling Budidaya Kementerian
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin tersebut didorong untuk memiliki skema yang juga dapat memiliki dampak bagi pembudidaya rakyat. Karena masyarakat diharapkan dapat memperoleh ilmu mengenai budidaya ikan nila secara modern ini mulai dari pembibitan dan pengembangannya. Sehingga produktivitas pembudidaya rakyat dapat meningkat.
“Kita akan terus melihat, Komisi IV akan terus melihat, mendampingi, supaya model yang untuk tidak hanya untuk industri, kalau ngomong industri pasti pengusaha besar ya. Tetapi juga untuk rakyat ini juga bisa tersedia dan mereka juga bisa mengambil modelnya sehingga mereka bisa budidaya lebih besar lagi,” tutur politisi Fraksi PKB itu.
Di sisi lain ia pun turut melihat modeling yang dimiliki KKP di daerah lain yang mengalami kegagalan, di mana lahan tersebut yang sebelumnya merupakan tambak udang yang kemudian tidak berjalan karena terkontaminasi. Ia meminta agar KKP kedepan terus belajar, baik dari modeling yang mengalami kegagalan maupun yang berhasil.
"Kita bisa belajar dari yang gagal dan bisa belajar dari yang berhasil juga, artinya apa, jangan yang gagal itu ditutupi juga, yang gagal juga kemudian dieksplore juga, diulik juga, dilihat kira-kira di sebelah mananya gagalnya, begitu. Kalau yang berhasil tentu kita bisa meniru scale up (meningkatkan). Menurut saya wajar dan kita benar-benar harus belajar dari kegagalan itu juga. Jangan sampai terulang lagi," pungkasnya.
Modeling Budidaya Kementerian
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin milik Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang terletak di Dusun Sukajadi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat telah menggunakan teknologi modern.
Di antaranya telah menggunakan alat seperti mesin pakan otomatis, sistem kincir dan alat pengukur kualitas air berbasis IOT dan tenaga surya. Selain itu, beberapa tambak juga dilengkapi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sehingga ramah lingkungan.
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono pun berharap adanya Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dapat memiliki dampak positif bagi masyarakat terutama bagi pembudidaya sebagai inspirasi bagi mereka untuk bagaimana melakukan pengembangan budidaya secara modern.
"Paling tidak model ini bisa menginspirasi para pelaku budidaya terutama rakyat. Walaupun mereka tidak bisa langsung nih membuat seperti ini, tapi paling tidak teknologinya bisa diadopsi sedikit-sedikit. Sehingga mudah-mudahan pembudidaya kecil ini bisa melakukan seperti ini dan bisa memproduksi nila salin dalam jumlah produksi yang cukup besar," ujarnya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024).
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap Modeling Ikan Nila Salin di Karawang ini akan berhasil. Kemudian dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan serta adanya permodalan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terutama bagi pembudidaya rakyat.
"Sehingga, saya harapkan misalnya dulu ada ada Kampung Nila, Kampung Bandeng, Kampung Udang, ya paling tidak ada dimunculkan beberapa project yang melibatkan masyarakat misalnya membuat Kampung Nila Salin yang semuanya misalnya atas dorongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutur legislator dapil Jawa Barat VIII itu.
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dibangun mulai tahun 2023 dan memiliki luas 80 hektar. Total produksinya mencapai 7.020 ton/tahun atau senilai Rp 196,5 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp 28.000/kilogram.
"Yang penting Kementerian Kelautan dan Perikanan serius. Jangan ini hanya jadi model terus yang tidak pernah diaplikasikan ya ke masyarakat. Jadi kuncinya adalah serius dan harus bisa diaplikasikan ke masyarakat," tegasnya. (tim)
Di antaranya telah menggunakan alat seperti mesin pakan otomatis, sistem kincir dan alat pengukur kualitas air berbasis IOT dan tenaga surya. Selain itu, beberapa tambak juga dilengkapi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sehingga ramah lingkungan.
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono pun berharap adanya Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dapat memiliki dampak positif bagi masyarakat terutama bagi pembudidaya sebagai inspirasi bagi mereka untuk bagaimana melakukan pengembangan budidaya secara modern.
"Paling tidak model ini bisa menginspirasi para pelaku budidaya terutama rakyat. Walaupun mereka tidak bisa langsung nih membuat seperti ini, tapi paling tidak teknologinya bisa diadopsi sedikit-sedikit. Sehingga mudah-mudahan pembudidaya kecil ini bisa melakukan seperti ini dan bisa memproduksi nila salin dalam jumlah produksi yang cukup besar," ujarnya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024).
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap Modeling Ikan Nila Salin di Karawang ini akan berhasil. Kemudian dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan serta adanya permodalan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terutama bagi pembudidaya rakyat.
"Sehingga, saya harapkan misalnya dulu ada ada Kampung Nila, Kampung Bandeng, Kampung Udang, ya paling tidak ada dimunculkan beberapa project yang melibatkan masyarakat misalnya membuat Kampung Nila Salin yang semuanya misalnya atas dorongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutur legislator dapil Jawa Barat VIII itu.
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dibangun mulai tahun 2023 dan memiliki luas 80 hektar. Total produksinya mencapai 7.020 ton/tahun atau senilai Rp 196,5 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp 28.000/kilogram.
"Yang penting Kementerian Kelautan dan Perikanan serius. Jangan ini hanya jadi model terus yang tidak pernah diaplikasikan ya ke masyarakat. Jadi kuncinya adalah serius dan harus bisa diaplikasikan ke masyarakat," tegasnya. (tim)