Soroti Berbagai Masalah Dihadapi Jemaah Haji, DPR-RI Sepakat Membentuk Pansus Evaluasi

Tim Siyasah
18.6.24
Last Updated 2024-06-18T10:55:13Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
 
Anggota Timwas Haji DPR RI, Selly Andriany Gantina saat ditemui Parlementaria disela-sela melakukan pengawasan haji 2024 di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu (16/6/2024). Foto: Singgih/vel
MAKKAH, SIYASAHNews | DPR-RI menyoroti berbagai masalah yang dihadapi jemaah haji di Mina. Timwas Haji DPR-RI telah berencana membentuk Pansus Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2024 dalam waktu dekat.

Seperti dilansir dpr.go.id, Anggota Timwas Haji DPR RI, Selly Andriany Gantina menegaskan, diantara beberapa masalah yang dihadapi jemaah haji di Mina, termasuk tenda-tenda yang penuh sesak, AC yang tidak berfungsi, penanganan makanan yang tidak sesuai, toilet yang tidak mencukupi, serta kurangnya fasilitas air dan air minum. Masalah-masalah ini, menurut Selly, merupakan tanggung jawab pemerintah Saudi Arabia.

“Pelayanan di Mina banyak sekali (misalnya) tenda yang penuh sesak, banyak AC yang tidak berjalan, penanganan makanan yang tidak sesuai, toilet yang tidak memenuhi kebutuhan jemaah, dan fasilitas air yang sangat kurang, bahkan air minum juga tidak terpenuhi. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah Saudi Arabia,” tegas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu (16/06/2024).

Dia juga berharap, usai pelaksanaan ibadah haji, pemerintah Indonesia dapat mengevaluasi kinerja pihak Masyair (pelayanan). Pemerintah perlu menentukan mana yang bisa kembali diajak bekerja sama dan mana yang harus diputus kontraknya. Selain itu, evaluasi terhadap kementerian dan lembaga di Indonesia juga diperlukan, terutama terkait keimigrasian, untuk menghindari masalah yang sama di masa mendatang.

“Kami juga akan meminta pemerintah Indonesia mengevaluasi kementerian dan lembaga, terutama pihak keimigrasian, agar masalah-masalah ini tidak terulang lagi. Ini penting, terutama untuk jemaah umroh, backpacker, dan mereka yang melaksanakan haji ilegal,” jelas Selly.

Selly juga menekankan pentingnya evaluasi pembiayaan ibadah haji, mengingat biaya yang tinggi tidak seharusnya menjadi beban berat bagi para jemaah. “Evaluasi pembiayaan ibadah haji juga perlu dilakukan agar biaya yang tinggi tidak menjadi beban bagi para jemaah,” pungkasnya.

Evaluasi ini diharapkan dapat memperbaiki pelayanan haji di masa mendatang, sehingga jemaah Indonesia dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman dan lancar.

Bentuk Pansus Evaluasi

Dalam waktu dekat, DPR RI telah sepakat untuk berencana membentuk Pansus Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2024. Pansus akan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan rukun Islam kelima tersebut. Evaluasi terutama terkait kerja sama dengan pihak Masyair (pelayanan) di Saudi Arabia.

Evaluasi ini dianggap penting mengingat banyaknya keluhan dari jemaah haji terkait pelayanan yang tidak maksimal selama prosesi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Saya melihat bahwa harus ada evaluasi dari pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Saudi Arabia, terutama kepada pihak Masyair. Karena bagaimana pun juga penanganan di Armuzna sepenuhnya adalah kewajiban pemerintah Saudi Arabia. Kita tidak bisa menyalahkan pemerintah Indonesia meskipun banyak keluhan dari jemaah bahwa pelayanan dari pemerintah Indonesia tidak maksimal,” ujar Selly. (tim)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl